Sabtu, 10 Desember 2011

Saranghaeyo, AlysSaufika

“Annyong Haseyo, chingudeul.. Namaku Alyssa Saufika Umari kalian cukup memanggilku Ify. Aku berasal dari Indonesia...” Seorang yeoja yang bernama Ify memperkenalkan dirinya, dia adalah murid baru di sekolah ini.



--NB : *Annyong Haseyo : Selamat pagi. *Chingudeul : Teman-teman. *Yeoja : Perempuan--



“Kami, sudah tau kau dari Indonesia! Sekolah ini kan memang khusus orang-orang Indonesia! Dasar anehh..” seorang namja menyela perkataan Ify. Para murid tertawa terbahak-bahak. Karena memang benar yang dikatakan namja itu! Mungkin benar sekolah ini berada di ibukota Korea Selatan, Seoul! Tapi, sekolah ini murid-muridnya semua orang Indonesia!



--NB : *Namja : Laki-laki--



Ify mendesah kesal, “Oh iya, aku lupa! Hmm... aku berasal dari Bandung. Mohon bantuannya.” Ify membungkukkan badannya setelah berkata tadi. Kemudian dia meneggakkan badannya.



“Hmmm... kamu silahkan duduk di bangku yang kosong itu.” ucap wali kelas mereka, bu Winda. Hmm... guru-guru yang mengajar disini ada beberapa yang berasal dari Indonesia. Dan salah satunya adalah bu Winda sendiri.



“Bu... bolehkah teman sebangku saya itu yeoja? Kenapa harus namja yang ngeselin seperti dia?” tanya Ify sambil menunjuk namja yang tadi menyela perkataannya waktu ingin memperkenalkan diri. Namja yang ditunjuk malah memelototkan matanya, seakan tidak setuju dengan perkataan Ify!



“Lo pikir gue mau apa sebangku sama lo? OGAH deh!” ucap namja itu dengan cueknya. Bu Winda menatap mereka berdua bergantian. Kemudian menghirup napas panjangnya.



“Sudah-sudah... sebaiknya kalian baik-baik saja, dan jangan bertengkar lagi! Karena, kalian akan tetap menjadi teman sebangku,” ucap bu Winda yang tetap mempertahankan keputusannya. Ify dan namja itu hanya mendengus pasrah. Mereka memang tidak mungkin menolak, di Seoul jika guru sudah menetapkan, siswa-siswa tidak boleh menentang selama itu benar. Jika tidak, hukumannya lebih parah dari hukuman di Indonesia!



Ify berjalan menuju bangku yang kosong tepat berada di samping namja itu. Dia mengulurkan tangannya, untuk berkenalan dengan namja itu, dengan setengah hati. “Gue Ify, nama lo siapa?” tanya Ify sambil memperlihatkan seulas senyum manisnya. Walaupun senyum itu seperti di paksakan!



“Hmmm... gue Rio!” namja itu memperkenalkan namanya sambil membalas uluran tangan Ify, singkat.



“Senang berkenalan denganmu!” ucap Ify sambil membungkukkan badannya. Kemudian ditegakkan, dan dia segera duduk di samping namja bernama Rio itu. “Jujur, gue gak terlalu senang berkenalan dengan lo,” bisik Ify sambil memasang tampang tak berdosa.



Rio mendengus kesal “Emang lo pikir, gue juga mau kenalan sama lo? OGAH!! Kan yang nanya nama gue, elo!” bisik Rio pada Ify sambil menekankan pada kata yang di Capslock.



Ify juga mendengus kesal mendengar kata-kata Rio itu, “Haiisssh... tadi itu gue sengaja nanya nama lo, karena gue juga belum punya teman disini!” bisik Ify.



“Jadi lo mau temenan ama gue gitu? Aiiihhh, kasihan gue gak mau temenan sama yeoja nyolot kayak lo!” Rio mencibir.



“Kurang ajar lo bilang gue yeoja nyolot! Lo kali yang nyolot! Dasar namja setress!” ucap Ify dengan deathglare-nya! Sepertinya dia begitu tidak terima dengan gelar yang diberi Rio padanya. Yeoja Nyolot atau Cewek nyolot, ya gelar yang menurutnya gelar paling ancur yang pernah didengarnya!



“Alyssa, Mario!” panggil bu Winda yang telah berkacak pinggang dibelakang mereka. Bu Winda sepertinya kesal melihat dua muridnya itu, bercakap-cakap di saat dia mengajar. Ya iyalah, masa dia senang sama yang kayak gituan!



“Apaan sih lo!!” ucap Rio dan Ify tanpa menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang menegur mereka. Mereka sebenarnya sedang begitu kesal.



“Lari keliling lapangan 20 kali!” teriak bu Winda sambil menjewer teling Rio dan Ify. Rio dan Ify hanya meringis kesakitan. “Cepat!!” teriak bu Winda lagi. Alhasil Rio sama Ify langsung saja lari keluar kelas dan mulai berlari mengelilingi lapangan. Lapangan yang besarnya 2 kali lipat lebih besar dari pada lapangan sekolah, di Indonesia!



***

“Hoshh.... hoshhh... gara-gara lo nih! Gue jadi di hukum kayak gini!” gerutu Ify dengan keringat yang sudah bercucuran di wajahnya. Kemudian dia ikut duduk di pinggir lapangan dengan menekuk kakinya di samping Rio.

“Ehhh, emang siapa yang manggil gue? Siapa yang pertama ngajak bicara? Elo kan, Yeoja Nyolot!” Rio menyalahkan Ify, dia tak kalah lelah dengan gadis itu. Kemudian Rio berdiri sedikit meregangkan otot kakinya yang begitu lelah tadi, dan segera melangkahkan kakinya.

“Ehhh, ehh.... lo mau kemana?” tanya Ify. Ify memang tak suka kalau di tinggal sendiri seperti itu!

“Mau ke kantin!” jawab Rio kemudian melangkahkan kakiknya lagi.

“Ikuttt.......” Ify sedikit berlari kecil, kemudian menjajarkan jalannya dengan Rio. Dia memang masih kesal dengan Rio, tapi dia juga sangat haus dan sedikit lapar. Jadi, dia ikut saja dengan Rio ke kantin!



***

@Kantin

“Ahjussi, aku pesan Kimchi satu sama baksonya satu, terus Orange jus-nya satu aja,” ucap Rio yang memesan makanannya.

--NB : *Ahjussi : Paman. *Kimchi : Makanan tradisional Korea Selatan.--



“Wahhh.... ada makanan Indonesianya juga?” tanya Ify dengan mata yang berbinar.



“Ya iya! Secara disinikan seluruh muridnya berasal dari Indonesia, jadi sudah pasti dong makanan Indonesia juga dijual di kantin sekolah ini!” ucap Rio sambil menoyor Ify. Yang ditoyor meringis, yang menoyor malah cengengesan.



“Santay aja kali, Yo! Gak usah pake noyor gitu napa? Gue kan masih baru disini!” ucap Ify sambil balas menoyor kepala Rio. Rio membalas menoyor lagi. Dan alhasi mereka malah jadi saling toyor-menoyor!



“Ehmm...” penjaga kantin berdehem. “Apakah, anda jadi memesan makanan?” tanya penjaga kantin dengan bahasa Indonesianya yang terlalu baku. Maklumlah, dia kan baru belajar bahasa Indonesia.



“Oh iya, jadilah.. sama’in aja sama pesanannya namja setress ini.” Sambil menunjuk Rio yang berada dihadapnnya. Rio memelototkan matanya, Ify cengengesan. “Tapi, tambahin juga nasi goreng satu porsi, sama.... es teh ya!” sambung Ify. Rio malah melongo. Kemudian penjaga kantin itu segera pergi mempersiapkan pesanan.



“Gila lo makan banyak amat? Udah Kimchi, Bakso, Nasi Goreng lagi.. mana minumannya dua lagi! Perut lo terbuat dari apa sih?” Rio bertanya dengan heran pada Ify. Dia saja belum tentu memesan makanan sebanyak itu.



“Dasar lo! Suka-suka gue, yang makan juga gue!” Ify menoyor Rio karena keberatan dengan kata-kata Rio yang terlalu jujur itu. Rio membalas menoyor Ify. Dan alhasil, mereka jadi saling toyor menoyor (lagi)!



Setelah beberapa menit, akhirnya pesanan mereka telah siap..

“Hmm.... yummi” seru Ify, saat melihat makanan yang dipesannya. Senyumnya mengembang! Kemudian dia segera mencicipi makanannya satu persatu.



‘Glekk’ Rio menelan ludah melihat Ify yang lahap memakan makanannya. Rio tak habis pikir, bahwa gadis cantik kayak Ify makannya, SUMPAH banyak banget! “Fy, Lo emang sering makan banyak kayak gini?” Rio memberanikan diri bertanya. Ify hanya menganggukkan kepalanya. Rio makin cengo. Tapi kok gak gendut-gendut ya? Rio bertanya dalam hatinya. Kemudian menggeleng kepalanya, dan segera makan.



“Ternyata Kimchi itu lumayan enak ya! Rasanya itu loh, ada asam, asin, pedes, truss seger-seger gitu.” Ucap Ify sambil menyuapi sesendok makanan khas Korea Selatan, yang di kenal dengan ‘Kimchi’ ke mulutnya. Rio hanya menganggukkan kepalanya saja. “Hmmm.... Nyam... nyamm..” Ify bergumam. Dia begitu senang! Maklumlah, kalian tau kalau Ify orang baru disini!



Mereka makan sambil sesekali Ify berbicara. Rio hanya mengangguk-angguk saja tanpa mendengarkan dengan jelas apa saja yang dikatakan Ify. Menurutnya, yeoja cerewet seperti Ify itu pasti ceritanya tak begitu penting bagi Rio!



“Alhamdulillah... udah kenyang.” Ucap ify sambil tersenyum senang. Rio melirik sekilas ke Ify, kemudian segera mengalihkan pandangannya dan segera berdiri. Ify yang melihat itu pun bertanya, “Ehh... lo mau kemana? Baru habis makan juga..”



Rio mendengus kesal, dia menoleh ke Ify dan kemudian menatap lurus kedepan. “Dasar Pabbo! Ya ke kelas lah! Kalo gak, lo mau disini terus apa? Lo mau kita dihukum ke dua kali karena telat masuk ke kelas?” ucap Rio jutek. Kemudian dia segera melangkahkan kakiknya menuju kelas.



--NB : *Pabbo : Bodoh.--



Ify mendengus, sepertinya dia kesal juga. “Heh! Memangnya lo pintar apa, sampai bilang gue Pabbo? Gue gak bodoh taukk!!” Dia tak terima dengan perkataan Rio itu! Kemudian ia merogoh saku rok sekolahnya. Tujuannya sih mengambil uang selembaran 5.000 won, atau senilai RP. 44.500. Dia keluarkan tangannya dari sakunya dengan tangan kosong. Kemudian dia merogohkan tangannya ke saku rok sekolahnya –lagi. Dia mencari-cari lagi uangnya. Tapi, tak ada uang di sakunya. “Rio...” panggilnya dengan sedikit takut-takut.



Rio menoleh ke arah Ify. “Kenapa lo?” tanya Rio jutek.



Ify menghela napas, “Pinjem duit lo dong,” ucap Ify sambil menyentakkan kakinya ke lantai kantin. Kemudian dia segera menambahkan “Sepertinya, duit gue ketinggalan di apartemen gue deh! gue pinjem duit lo, boleh gak?”



Rio mendesah, Dasar cewek! Gak ada persiapannya sama sekali lagi! Udah tau murid baru, eh pake gak bawa duit segala! Kalo gak dipinjemin, pasti makin ribet dah! Rio menggerutu dalam hati, sambil berpikir sejenak. Kemudian dia merogoh saku celana, dan mengambil uang selembaran 5000 won. Kemudian dia memberikan uang itu ke Ify. “Ingett, diganti ya yeoja nyolot!” Rio memperingati.



Ify menerima uang 5000 won itu dengan senyum mengembang. “Tenang aja! Gue pasti kembali’in kok,” ucap Ify kemudian segera membayar makanan yang telah di makannya tadi! Minumannya juga sudah dibayar!



***

@Kelas XI a

“Mianhamnida seonsaengnim, kami terlambat masuk.” Ucap Rio dengan napas terengah-engah. Nampaknya, mereka habis berlari. “Itu karena yeoja nyolot di samping saya ini, terlalu lama di kantin.” Rio menambahkan sambil menunjuk Ify di sampingnya.



--NB : *Mianhamnida : Maaf. * seonsaengnim : guru.--



Ify sedikit tidak terima dengan apa yang dikatakan Rio. “Ye, Mianhae. Tapi, itu semua bukan seluruhnya karena saya yang berlama-lama di kantin! Tapi, karena namja setress ini! Dia yang ngajak ke kantin.” Ify gak mau kalah.



--NB : *Ye : Iya--



“Ehh, gue gak ngajak lo kok! Orang lo yang ikut sendiri! Jadi itu bukan kesalahan gue!” ucap Rio gak terima.



“Aa~ itu tetep aja salah lo!” Ify gak mau ngalah!



“Elo!”

“Eloooo!”

“Looo, taukk!”

“Aishhh.... elooo!!!”

“Kalo gue bilang elo, ya elo!!”

“Gak! itu karena eloo!!”



Terjadilah pertengkarang antara mereka berdua.

“Juyonghan!! Apakah kalian tidak tahu yang di depan kalian itu adalah guru??” Guru yang bernama bu Oky, kesal. Siapa sih guru yang tidak kesal melihat pertengkaran dua muridnya, dihadapannya.



--NB : *Juyonghan : diam--



“Ye, kami tahu anda adalah guru kami, seonsaengnim!” ucap Rio watados, Ify mengangguk.



Bu Oky geram melihat mereka berdua. “Sepertinya kalian berdua, tidak bisa mengikuti pelajaranku kali ini! Ppalli!!” ucap bu Oky geram sambil menunjuk pintu kelas.





--NB : *Ppalli : Cepat--



Rio dan Ify hanya berpandangan. Mereka jadi bingung sendiri. Dan kemudian segera keluar kelas mereka lagi. Oh, hari pertama yang menyebalkan bagi Ify!





***

Pagi yang cerah, setelah melewati hari-hari kemarin dengan teman sebangkunya, Rio. Ya melewati beberapa hari kemarin di sekolah, memang sedikit tidak menyenangkan. Walaupun memang tidak menyenangkan, setidaknya Rio bisa mengobati rasa rindu Ify kepada sahabat lamanya. Sahabat lama Ify, yang sama-sama bersifat seperti Rio! sama-sama ngeselin seperti Rio, sama-sama selalu berbuat ulah seperti Rio! ya mereka, hampir semuanya sama! Benar-benar sama!



Ify berjalan dikoridor sekolah menuju kelasnya, XI a. Dia terus melangkah dan terus melangkah. Seketika langkahnya terhenti. Pandangannya tertuju pada lapangan basket yang berada di sekolahnya. Gue rindu sahabat gue, gue rindu basket! Ify bersuara dalam hati. Langkahnya pun berubah. Dia menuju lapangan basket itu.



Sesampainya di tengah lapangan. Dia melihat sebuah bola basket yang berada di sekitar lapangan itu. tanpa berpikir panjang dia mengambil bola itu, tapi..... “Ahhhh, elo Yo! Sini’in bolanya! Gue mau main tauk!!!” ucap Ify ketus. Dia terus mencoba mengambil bola yang dipegang Rio. Tapi, tetep aja gak bisa! Tubuh Rio lebih tinggi darinya!



“Coba aja, kalo lo bisa ngambil atau kagak!” ucap Rio dengan nada mengejek. Bola basketnya di pegang erat olehnya. “Yeoja Nyolot!” tambah Rio.



Ify mendengus kesal, “Haiissshh... lo kenapa sering jailin gue sih? Issshhhh,,,, gue udah bayarkan hutang gue 5000 won itu?? terus lo mau apa lagi?” Ify begitu kesal.



Rio tersenyum, senang. Karena, dia bisa membuat gadis yang berada dihadapannya kesal! Ya, Rio sangat senang membuat Ify kesal! Entah kenapa, Rio saja tidak tahu alasannya. “Pabbo!” Rio terus mengejek Ify.



“Haiisshhh.... elo seneng banget sih buat gue kesal! Dasar namja ngeselin lo! Setresss!!” Ify menggerutu terus. Ckckck.. si Rio sih, seneng banget buat Ify kesal.



“Suka-suka gue dong! Kalo lo mau ngambil nih bola, ada syaratnya!” ucap Rio sambil tersenyum misterius. Ckckck.. nih anak, asli jahil banget!



Ify mendesah, “Syaratnya apa? Jangan yang macam-macam ya!” ucap Ify.



Rio tersenyum, “Bentar malam gue tunggu lo di danau deket sekolah! Jam 7 malem ya!!” ucap Rio. “Hmm... dan gue rasa lo gak bisa nolak.” Ucap Rio dan segera pergi tanpa menunggu jawaban Ify.





***

Malam telah datang, tepat pukul 7 malam Rio dan Ify telah berada di kawasan danau yang berada dekat sekolah mereka. Mereka duduk di bangku sambil melihat pemandangan yang ada.



Rio berdiri, dan melangkah mendekati danau! Dia juga sedikit menarik Ify, agar ikut bersamanya. Kemudian dia mencoba naik ke sebuah perahu kecil yang berada di danau itu. “Ayo naik!” ajakanya pada Ify.



“OGAH! Ntar lo nyeburin gue lagi!” Ify menolak ajakan Rio untuk naik perahu kecil itu!



Rio menarik napas, “Tenang aja, gue gak bakal nyeburin lo kok! Gue tau lo gak bisa berenang, AlysSaufika!” ucap Rio. seulas senyum terlihat di wajahnya.



Ify heran mendengar panggilan itu. AlysSaufika? Jangan-jangan dia....... Ify bergumam dalam hati.



Rio menatap Ify sedikit heran, kemudian dia tersenyum. “Cepetan!” ucap Rio.



Ify pun segera mengangguk, dan langsung saja naik ke perahu kecil itu. Rio dan Ify pun duduk di perahu kecil itu. Rio mendayung perahu ke tengah sungai. Keheningan terus merasuk suasana di tengah danau itu.



“Yo!” seru Ify. Rio menoleh. “Lo StevAditya?” tanya Ify sedikit ragu. Ragu bahwa Rio adalah sahabatnya dulu!



Rio tersenyum lebar.. “Lo baru sadar ya, AlysSaufika? Ckckck..” ucap Rio sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.



Tiba-tiba Ify memeluk Rio, mungkin dia rindu pada sahabatnya itu! “Lo kok gak bilang...” ucap Ify. Mereka cukup lama berpelukkan. “Ehmm...” Ify berdehem dan melepas pelukkannya.



“Rencananya sih mau bilang sekarang, tapi elo udah tau duluan sih...” ucap Rio dengan senyumannya.



Ify pun ikut tersenyum. Ckckck.... tumben-tumbenan mereka bisa akur begini! “Berarti gue masih ingat sahabat SMP gue kan?” ucap Ify. Senyumnya makin melebar!



“Ahaha... itukan karena elo suka sama gue! Ayoo, ngaku...!!” ucap Rio sedikit bercanda. Dia tak sadar bahwa pipi Ify memerah. Mungkin, karena gelap! “Fy, sebenarnya gue mau bilang ini dari dulu ke elo. Tapi gak sempat-sempat waktu SMP dulu! Dan sekarang mumpung lagi sempat. Saranghaeyo!!” Sambung Rio spontan.



--NB : *Saranghaeyo : Aku cinta kamu--



Ify meresa dia jadi sesak bernapas, jantungnya berdegup kencang, darahnya seperti mengumpul di pipinya dan dia yakin sekarang pipinya memerah. Hanya dengan satu kata terakhir itu!



Rio tersenyum lagi, senyuman tulus! “Lo mau gak jadi Yeoja Chingu gue?” Tanya Rio tanpa basa-basi.



--NB : *Yeoja Chingu : Pacar (perempuan)--



Jantung Ify bertambah cepat. Lidahnya jadi terasa kaku! Pikirannya menjadi kacau, entah dia bingung apa yang ingin dia katakan pada namja yang berada di hadapannya itu!



“Lo mau gak? Kalo lo gak mau, lo turun deh dari perahu ini, sekarang!” ucap Rio sedikit mengancam pada Ify. Ify melotot mendengar perkataan Rio. “Hehehe... gak beneran kok Fy! masa iya, gue biarin lo turun dari perahu ini sekarang! Gue belum siap buat kehilangan lo!” tambah Rio cepat-cepat.



Ify semakin blusshing dibuatnya! Dia benar-benar jadi meelting! Ckckck... Rio, Rio...



Rio sedikit bingung, melihat Ify yang sedari tadi hanya diam. “Lo mau terima gue gak? kalo iya, lo anggukkin kepala lo aja, gak papa kok!” ucap Rio dengan suaranya yang lembut. Langsung dari hati, kali ya??



Dengan gugupnya, Ify menganggukkan kepalanya. Rio yang melihat itu jadi kesenengan. Ia pun memeluk Ify, dengan erat.. membuat gadis itu jadi tambah sulit bernapas!



“Ri... Rio.....” ucap Ify, ia mendongak ke arah wajah Rio. “Gu... gue, ga.. gak bisa napas..” ucap Ify.



Rio buru-buru melepaskan pelukannya. “Mianhae, Ify-sshi! Aku tadi terlalu senang.” Ucap Rio dengan senyum bahagianya.



--The End—


SUMBER FBFC---> http://www.facebook.com/profile.php?id=100001760664421&sk=wall

Tidak ada komentar:

Posting Komentar