Sabtu, 10 Desember 2011

GUE SAYANG LOE LEBIH DARI SAHABAT (CaGni)

"AGNI! AGNI! BERANGKAT YUK~!" teriak Cakka ketika di depan rumah Agni. Agni yang sudah siap-siap dari tadi langsung keluar dari dalam rumahnya. Ia menghampiri Cakka lalu menoyor Cakka.

"Lama amat sih lu, Cak..." ujar Agni kesal. Cakka hanya cengar-cengir. Agni langsung membonceng Cakka. Agni dan Cakka sudah sejak kecil bersahabat, mereka berdua selalu bersama. Menurut orang-orang, mereka seperti anak kembar.

"Ag, lu marah ama gue?" tanya Cakka. Agni hanya menghela nafas kecil.

"Hemm... Udah lu jalan aja... Hari ini lu tanding basket, kan?" tanya Agni lirih. Cakka hanya mengangguk.



>SKIP



"Cakka... ini bunga buat kamu..."

"Ini coklat buat kamu..."

"Ini kaos dari itali loh, Kka... buat kamu..."

"Ini..."

"Ini..."

"Ini..."

"Ini..."

"Ini..."

"Ini aja..."

"Ini..."

Anak-anak perempuan saling berebutan memberi Cakka hadiah, Cakka langsung gelagapan dikasih hadiah segitu banyaknya. Ini sudah menjadi sarapan bagi anak-anak lain. Agni pun sudah biasa melihat seperti ini, Ia menuju kelas duluan, Cakka langsung berlari mengikuti Agni. Ia mengandeng tangan Agni dan agni langsung menepisnya.

"Udah sana... Ladenin fans-fans lu!" ujar Agni lembut. Sebenarnya Agni jengkel tetapi ia mencoba sabar.

"Ya elah, Ag... Gue pengin ke kelas ama lu..." ujar cakka memelas. Agni mengacak-acak rambut Cakka.

"Iya deh..." Cakka langsung memeluk Agni, Agni hanya melongo. Cakka akhirnya sadar.

"Eh, eh, sorry Ag... reflek... Hehehe..." ujar Cakka. Agni hanya tersenyum kecil. Cakka langsung mengandeng tangan agni, ia dan Agni pun berjalan dengan bergandengan bersama menuju kelas. Fans-fans Cakka melirik mereka dengan sinis.



Di Kelas banyak yang meledek agni dengan Cakka.

"Suit-suit! Pasangan baru!" ledek Alvin ketos.

"Hahaha... Bukan kale, vin,.. Tapi itu pasangan SUAMI ISTRI BARU!" ledek Ozy. Semua langsung melototi Ozy dengan tatapan membunuh.

"HAgzhagzhagz...bercanda aja lu, Zy! Kita kan sahabat ya enggak, Ag!" balas Cakka. Agni hanya mengangguk kecil.

DEGH! "Cakka ngangep gue cuma sahabat." Agni langsung melepas gandengan Cakka, ia menuju bangkunya sendiri. Cakka bingung dengan tingkah agni, tapi ia tak ambil pusing. Cakka, Alvin, Ozy, Ray, Rio dan Gabriel langung keluar kelas, mereka menganti seragam sekolah dengan pakaian olahraga. mereka langsung menuju lapangan basket. Mereka akan bertanding basket dengan anak-anak SMA HARAPAN.

"Ag, lu enggak mau liat Cakka tanding basket?" tanya Ify lembut.

"Enggak." jawab Agni cuek.

"Emangnya lu ada masalah apa sih ama Cakka?" tanya Sivia.

"Enggak ada. Sana lah kalian nonton sendiri. Gue pengin di kelas aja! Pusing gue!" balas Agni sembari mengacak-acak rambutnya. Sivia, Ify dan shilla pun akhirnya menonton pertandingan bersama. Anak-anak lain sudah berkumpul di lapangan basket.



>SKIP

"Eh, Vi, Agni mana?" tanya Cakka pada Via sebelum pertandingan dimulai. Sivia menggeleng lemah. Cakka hanya mendengus.

"Cak, ayo cepetan 15 menit lagi anak-anak SMA HARAPAN ke sini!" ujar Ozy. Cakka hanya mengangguk, tapi ia malah menuju ruang kelasnya. Ozy, Alvin, Gabriel, Ray, Sivia, Ify dan Shilla pun bingung.



"BRAAKKKK!!!!" Cakka mengebrak ruang kelasnya. Ia melihat Agni yang sedang menangis. Agni menengok ke arah Cakka dengan sinis, Cakka menghampiri Agni.

"Ag, kamu kenapa nangis?" tanya Cakka. Ia membelai rambut Agni, Agni segera menepisnya.

"Enggak apa-apa!" ujar agni ketus.

"Kamu marah ama aku?" tanya Cakka lembut.

"Enggak!" ujar Agni tambah naik keketusannya. Cakka langsung memeluk Agni.

"Ag, plis, jangan lu giniin gue kayak gini... Kalau lu marah ama gue bilang aja... Gue enggak mau lu diemin gue kayak gini! Sebentar aja lu diemin gue, rasanya lu ama gue udah kayak musuhan!" isak Cakka. Agni kaget melihat Cakka menangis. Ini tidak seperti Cakka yang Agni kenal. Cakka yang pemberani, manja, ngotot, sok cuek dan lain-lain. Tapi Agni masih tetap diam.

"LU KENAPA GINIIN GUE, AG??!!" ujar Cakka makin histeris. Agni pun merasa takut. Ia memundurkan kursinya tapi dicegah Cakka.

"KENAPA, AG??!" ujar Cakka. Agni pun merasa tidak tahan.

"KARENA GUE SAYANG AMA LU LEBIH DARI SAHABAT, CAKKA!" seru Agni tegas. Ia pun melepas pelukannya dengan Cakka, ia berlari menuju ruang musik. Tempat dimana Agni dapat menuangkan semua isi hatinya. Cakka tertegun mendengar jawaban Agni. "Ag, gue juga sayang ma lu melebihi sahabat..." batin Cakka. Tiba-tiba ada yang menepuk pundak Cakka. Ternyata itu, Gabriel.

"Kka, mendingan lu tanding basket sekarang..." ujar Iyel.

"Tapi..."

"Gue tahu masalah lu. Gue dah liat semuanya.nanti gue bantu..." ujar Iyel. Cakka pun hanya mengagguk pasrah, ia pun mengikuti Gabriel dari belakang. Semua penonton pun bertepuk tangan. Cakka hanya tersenyum kecut.

"PRIIIITTTTT!!!!" wasit pun meniup peluit tanda permainan sudah di mulai. Semuanya larut dalam permainan.

Sementara itu, Agni di ruang musik. Ia memainkan gitarnya, bersenandung sesuai dengan apa yang ia rasakan saat ini.

JRENGGG... Agni memulai dengan petikan gitarnya terlebih dahulu.

"Bagaimana caranya untuk agar kau mengerti bahwa aku rindu…

bagaimana caranya untuk agar kau mengerti bahwa aku cinta…

Masihkan mungkin hatimu berkenan menerima hatiku untukmu…

Cintaku sedalam samudera…

setinggi langit diangkasa… kepadamu…" tiba-tiba seseorang ikut bernyanyi. Agni pun menengok. Ternyata, Bu Zahra, guru seni musik.

Cintaku sebesar dunia…

seluas jagat raya ini… kepadamu…

Bagaimana caranya untuk agar kau mengerti bahwa aku mencintaimu selamanya…

Bagaimana caranya untuk agar kau mengerti bahwa aku merindukanmu selamanya…

Agni dan Bu Zahra pun bersama menyanyikan reffnya :

Cintaku sedalam samudera…

setinggi langit diangkasa… kepadamu…

Cintaku sebesar dunia…

seluas jagat raya ini… kepadamu…

Oh... Kepadamu...

Agni dan Bu Zahra pun berhenti bernyanyi. agni lalu menaruh gitar pada tempatnya lagi, sedangkan bu Zahra tersenyum kecil.

"Suara bu Zahra emang top deh..." puji Agni.

"Tidak, Agni, suara kamu yang paling top..." ujar bu Zahra.

"Ya udah, kita sama-sama top deh.. hehehe..." ujar Agni. Agni dan bu Zahra pun tertawa.

"Ibu ke ruangan dulu ya... bye, Agni!" ucap bu Zahra. ia lalu keluar dari ruangan musik. Agni menghela nafas.

"AGNI!!!" seru Cakka, agni pun menoleh. "kenapa lu kesini?"

"Ag, plis, jangan kayak gini... gue mau lu nonton pertandingan ini..."

"Enggak!" balas Agni ketus.

"Lu kenapa sih!" ujar Cakka

"Gue udah bilang alasannya kan, Kka!"

"Gue juga sayang ama lu!" balas Cakka.

"Hah? Sayang? Lu bilang sayang?" ujar agni sinis.

"Plis, Ag... Gue kali ini pengin banget lu nonton pertandingan ini..." mohon Cakka. Agni tetap menggeleng cepat. Cakka langsung memeluk Agni, Agni langsung mendorong Cakka dengan keras tapi pelukan Cakka lebih erat.

"JANGAN DEKETIN GUE!" seru Agni. Ia menahan air matanya.

"LU KENAPA SIH, AG!"

"GUE BENCI AMA LU!"

"KENAPA LU BENCI AMA GUE? APA SALAH GUE, AG!"

"BANYAK!"

"LU EGOIS, AG!"

"KENAPA LU BILANG EGOIS KE GUE, KKA! SEDANGKAN LU LEBIH EGOIS DARI GUE!"

/PLAK/ Cakka menampar Agni, Agni tertegun dengan sikap Cakka. Cakka tidak menyangka dirinya melakukan seperti itu.

"Maaf, Ag..." ujar Cakka lirih.

"MAAF-MAAF! LU CUMA BISA BILANG MAAF! GUE ENGGAK BUTUH MAAF DARI LU, CAKKA. TAPI BENER, TERNYATA LU LEBIH EGOIS DARI GUE! GUE BENCI LU! SEKARANG LU SAMA GUE UDAH ENGGAK SAHABATAN LAGI! TITIK!" teriak Agni. Ia pun berlari menuju kamar mandi. Cakka mengacak rambutnya.

"ARGGHHHHHHH... kenapa jadi gini sih! AGNIIIII MAAFIN, CAKKA!!!" seru Cakka frustasi.

>SKIP

"Hiks-hiks... Cak... KAa..." isak Agni. Ia mencuci mukanya. Ia mengambil ponselnya disaku. Ia menelpon seseorang.

"Hiks... Biet... jemput gue sekarang!" seru Agni.

"Lu kenapa, Ag? Iya-iya,,, gue jemput sekarang. Lu izin ama guru lu dulu ya!"

"Iya..." balas Agni. Ia langsung menutup teleponnya. Ia menuju ruang Guru untuk meminta izin. tetapi ketika di lorong ia bertemu Cakka yang akan menuju lapangan basket. Agni langsung membuang muka. Cakka hanya dapat menghela nafasnya. Tiba-tiba Cakka berteriak, "CAKKA SAYANG SAMA AGNI MELEBIHI DARI SAHABAT, AG!".Agni langsung berlari menuju ruang guru.

"hmm... baiklah, agni... jangan lupa. Istirahat di rumah ya!" ujar bu Zahra. agni mengagguk kecil.

>SKIP

Agni pun menuju area parkir. Sebenarnya area parkir dengan lapangan basket bersebelahan. Agni pun melihat Cakka bertanding sekilas. Cakka hanya melirik Agni. Agni pun langsung berlari menuju kakaknya, Obiet. Obiet menjemput Agni dengan mengunakan mobilnya, Agni pun masuk ke dalam mobil. Obiet langsung mnejalankan mobilnya. Di sepanjang perjalanan, mereka hanya hening.

"Kak, gue masuk dulu ya! Thx dan maaf, kak!" ujar agni. Ia pun langsung menuju kamarnya. Ia membuka pintu kamarnya lalu menutup kembali. Agni pun merebahkan tubuhnya dikasurnya yang empuk. "ARRGHHH!!! GUE BENCI CAKKA KAWEKAS NURAGAAAAAAA!!! MENDINGAN GUE TIDUR!" teriak Agni di kamarnya. Obiet yang mendengar dari bawah, hanya geleng-geleng mendengar teriakan Agni.

>SKIP

Cakka langsung mengebrak pintu rumah Agni. Obiet yang sedang bermain PS pun refleks langsung membanting stik PS-nya.

"Woy, Cak, main ngebrak aja tuh pintu! Rusak woy! Gara-gara lu juga, nie stik PS gue jadi kebanting, kan!" ujar Obiet ketus. Cakka hanya cengar-cengir. Obiet hanya geleng-geleng.

"Agni mana, Biet?" tanya Cakka. Obiet pun langsung menghampiri Cakka lalu menoyor Cakka.

"Udah bikin Agni nangis dan teriak enggak jelas, ngebrak pintu, stik PS-nya kebanting ini manggil gue, Obiet lagi! Panggil gue, KAKAK!!!" ujar Obiet jengkel. Cakka hanya manggut-manggut.

"Emangnya Agni kenapa sih?" tanya Cakka lirih.

"Nangis!" balas Obiet cuek.

"Kok nangis?"

"Kan gara-gara lu!"

"Ah masa sih?" Obiet kembali menoyor Cakka.

"Biet eh, Kak, lama-lama nie otak gue miiring! lu toyor-toyor mulu sih!"

"HEhehe.. pis... sana deh lu ke kamar Agni..." ujar Obiet lembut. Cakka pun langsung ngeloyor ke kamar Agni.

"Ckckck..."

KREEKKK...

Cakka membuka pintu kamar Agni dengan pelan. Ia melihat Agni sedang tidur dengan pulas.

"Ag, maafin gue..." ujar Cakka lirih. Ia pun melihatlihat kamar Agni. Ia menuju meja belajar Agni dan membuka laci. Mata Cakka bebinar-binar ketika melihat sebuah liontin berbentuk love dan ia melepas kalung yang dipakenya yang berbentuk kunci. Lalu menyambungkan kembali, kunci itu dengan love.

"Agni masih nyimpen..." ujar Cakka lirih.

"HOAMMMM..." Agni pun bangun dari tidurnya. Cakka menoleh pada Agni. Ia mengucek-ucek matanya lalu menoleh ke arah meja belajar. Agni kaget melihat Cakka sudah ada di kamarnya. Cakka tersenyum manis ke arah agni. agni pun menghampiri Cakka. Ia langsung mengambil liontin miliknya itu dari tangan Cakka.

"BALIKIN LIONTIN GUE!" seru Agni kesal. Cakka masih tetap tersenyum.

"Ternyata lu masih nyimpen, Ag... kenapa lu enggak bilang, Ag?"

"Buat apa gue bilang? LU juga enggak bakal peduli, Cakka!" Cakka langsung memeluk Agni.

"Gue sayang lu lebih dari sahabat..." bisik Cakka pada Agni. Agni tertegun mendengarnya. Lalu tersenyum.

"Apa buktinya?" tantang Agni. Cakka pun berpikir sebentar.

CUPP... Cakka mencium pipi kanan Agni. Mata agni melotot. Pipinya dibuat merah oleh Cakka. Cakka hanya cengar-cengir.

"Lu mau enggak jadi pacar gue, ag?" ujar Cakka. Agni menggeleng cepat. Cakka melihat agni dengan tatapan kecewa.

"Gue cuma mau jadi pendamping lu selalu..." balas Agni.


SU,BER FBFC---> http://www.facebook.com/alviayoshill

2 komentar:

  1. haaaiii,gue izin copas yaaa :)
    lo bisa join back gue diblog gue ARIESvsMACAN
    ato lo bisa follow twitter gue :) @yolasyafrinaSRG

    BalasHapus
  2. ciee.. ciee.. cagni... aduh duhh envy pake banget..





    numpang nitipin link gue yaa..kalau mau berkunjung juga boleh..
    obat kista tradisional.
    obat pelangsing herbal.
    thanks before sis..

    BalasHapus